Latar Belakang
Indonesia telah melahirkan sejumlah
kitab tafsir dan kitab yang berhubungan dengan al-Quran. Tafsir pertama yang hadir di bumi Nusantara
adalah Tarjumân al Mustafîd, (Mesir: Mustafa al-Bab al-Halaby, 1951
M/1370 H, Cet. IV) karya Abd Rauf Singkili (Abd Rauf bin Ali al-Fanshuri
Singkel, 1615-1693) yang ditulis lengkap 30 juz. Penelitian Nashruddin Baidan
menyimpulkan bahwa hingga saat ini telah ditulis sekitar 200 kitab tafsir baik
yang telah diterbitkan maupun yang belum diterbitkan diluar yang ditulis dalam
bahasa daerah. 34 diantara tafsir tersebut dapat dikategorikan sebagai tafsir
jender.
Ada beberapa penelitian tentang
pemetaan terhadap produktifitas tafsir di Indonesia baik dari segi metodologsi
maupun dari segi pemikiran. Namun, sejauh ini belum ada peneltian yang khusus
mengkaji pemetaan tehadap tafsir jender. Pemetaan terhadap tafsir jender secara
metodologis penting dilakukan untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi lalu mengukur
secara metodologis tingkat kemajuan tafsir-tafsir dalam kurun waktu tertentu.
Hasil tersebut dapat digunakan untuk merumuskan secara metodologis tafsir
jender yang dibutuhkan untuk waktu mendatang.
Permasalahan
Permasalahan pokok yang diajukan dalam penelitian ini
adalah Bagaimana pemetaan tafsir jender di Indonesia yang mencakup
metodologi, metode analisis,
idiologi/latar belakang penulisan, referensi, serta dependensi/independensi
terhadap nalar tardisional, modern, dan Indonesia ?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk
merumuskan pemetaan tafsir jender di Indonesia dari segi metodologi, metode
analisis, idiologi/latar belakang penulisan, referensi, serta
dependensi/independensi terhadap nalar tardisional, modern, dan Indonesia ?
Metodologi Penelitian
Penelitian ini berbentuk penelitian kepustakaan dengan menggunakan dua model strategi analisis, yaitu: deskriptif kualitatif dan verifikatif kualitatif. Adapun objek penelitiannya adalah 34 kitab tafsir yang terdiri dari: 11 tafsir 30 juz dan 23 tafsir tematik tentang kesetaraan jender.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk: Pertama,
kaitannya dengan pengembamgan ilmu pengetahuan, penelitian ini dapat menambah
khazanah keilmuan yang berkaitan dengan kajian tafsir di Indonesia; Kedua, kaitannya
dengan pengembangan sumber daya manusia, penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bahan acuan untuk mengukur produktifitas
tafsir di Indonesia.
Studi Kepustakaan
Ada tiga buku dan dua
artikel serta dua skripsi yang telah
membahas dinamika tafsir di Indonesia secara metodologis, yaitu:
1.
Artikel: “Perkembangan Metode Tafsir di Indonesia”, karya
Yunan Yusuf.
2.
Artikel: “Karakteristik Tafsir al-Quran di Indonsia
Abad ke-20”, karya Yunan Yusuf.
3.
Buku Popular Indonesian Literature of the Quran
karya Howard M. Federspiel, professsor ilmu politik di Universitas Negara
bagian Ohio Amerika Serikat.
4.
Buku: “Khazanah Tafsir Indonesia; dari Idiologi hingga
Hermeneutika” (Jakarta: Teraju, 2003) karya Islah Gusmian.
5.
Buku: “Perkembangan Tafsir al-Quran di Indonesia”’
karya Prof. Dr. Nashruddin Baidan, MA.
6.
Skripsi: “Kajian al-Quran Kontemporer: Gagasan tentang
dan Pendekatan Penafsiran al-Quran di Indonesia, 2002, karya Lisma Dyawati Fuaida.
7.
Skripsi: “Karakteristik Kajian al-Quran di Indonesia”,
karya Izza Rohman Nahrowi
Adapun penelitian ini adalah
penelitian yang khusus mengkaji pemetaan terhadap tafsir yang berwawasan
jender. Tafsir yang ditulis dalam 30 juz dipilih surah an-nisa (4), sementara
selebihnya adalah kitab-kitab yang khusus membahas tentang kesetaraan jender
dalam al-Quran.
Temuan-temuan
Temuan
dalam penelitian ini adalah:
1. Peta
Metodologi.
No |
Metodologi
|
Jumlah
|
1
|
Ijmâlî
(global)
|
10
|
2
|
Tahlîlî
(analitis)
|
5
|
3
|
Muqâran
(perbandingan)
|
16
|
4
|
Maudhu’
(tematik)
|
4
|
2. Peta Metode Analisis
No |
Metode
Analisis
|
Jumlah
|
1
|
Sosio
kultural
|
18
|
2
|
Semiotik
|
13
|
3
|
Semantik
|
5
|
4
|
Interteks
|
34
|
5
|
Sosial
kemasyarakatan
|
15
|
3. Peta idiologi/ latar belakang penulisan tafsir
No |
Idiologi/Latar
Belakang
|
Jumlah
|
1
|
Mengukuhkan
asal penciptaan perempuan.
|
19
|
2
|
Kepemimpinan
perempuan
|
21
|
3
|
Warisan
perempuan
|
20
|
4
|
Poligami
|
21
|
5
|
Persoalan
jilbab/pakaian muslimah.
|
16
|
6
|
Perdebatan
ruang publik vs domestik
|
10
|
7
|
Hak-hak
perempuan
|
16
|
8
|
Persaksian
perempuan
|
21
|
9
|
Kesetaraan
|
18
|
4. Peta referensi
No
|
Referensi
|
Jumlah
|
1
|
Tradisional
|
34
|
2
|
Modern
|
12
|
3
|
Indonesia
|
10
|
5. Peta dependensi dan independensi terhadap nalar tradisional, modern dan Indonesia
No
|
Dependensi
|
Bentuk
|
Independen |
|
Eksplisit
|
Implisit
|
|||
1
|
Tradisional
|
19
|
15
|
0
|
2
|
Modern
|
9
|
|
|
3
|
Indonesia
|
3
|
|
Penutup
Demikianlah
penelitian ini telah dilakukan, saran yang bersifat konstruktif tetap kami
nantikan untuk perbaikan penelitian ini.
0 komentar:
Posting Komentar