Tafsir Surah Al-Baqarah (1)

Ayat 1 dan 2
الم (1). ذلِكَ الْكِتابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدىً لِلْمُتَّقِينَ.(2

Di dalam Al-Quran terdapat 29 surat yang dimulai dengan huruf semacam ini.
Polemic yang amat dahsyat diantara para mufassir berkenan dengan maksud yang terkandung dan tersirat dalam huruf muqata'ah tersebut adalah hal yang tak dapat dihindari. Aminul Islam Thabarsi menyebutkan sekitar 10 pendapat tentangnya. Ayatullah Javadi Amuli, filsuf moderen dan mufasir besar membawakan sekitar 20 pendapat dalam kitab Tasnimnya. Ayatullah Makarim Syirazi hanya menyebutkan satu pendapat saja dalam kitab al-Amtsal beliau.

Beliau berpendapat bahwa huruf muqatha'ah yang terdapat di awal surat Al-Quran yang salah satunya berada dalam surat Al-Baqarah ini mengindikasikan kemu'jizatan Al-Quran. Allah SWT dengan huruf-hiruf tersebut ingin memahamkan manusia bahwa Al-Quran tersusun dari huruf semacam alif, ba', lam, mim dan seterusnya, sebagaimana manusia juga menggunakannya dalam percakapan, tulisan dan untuk segala aktifitasnya, hanya dari bahan dan dasar yang sama (huruf-huruf Hijaiyah) Kami dapat membuat susunan bahasa yang amat apik dengan kandungan yang luar biasa dalam, detail, ilmiah, selalu hangat dan aktual, dan…….. Sebagimana dari tanah dan lempung kalian wahai manusia hanya mampu membikin kendi, rumah dan…. Sedang Kami dari tanah tersebut mampu menciptakan kalian makhluk terbaik di muka bumi.
Aytullah Makarim membawakan dua syahid (bukti) untuk menguatkan pendapat yang beliau pilih ini, kedua bukti tersebut adalah sebagai berikut;
  1. Riwayat dari Imam Ali As-sajad As yang kurang lebih kandungannya demikian;"kaum Quraiys dan yahudi sungguh telah mendustakan Al-Quran, mereka mengatakan Al-Quran sebuah sihir yang nyata, Allah menjawab tuduhan dan tudingan tersebut dengan berkata:"ألم ذلك الكتاب لاريب فيه "
  2. Riwayat dari Imam Ridha As, dalam sabda beiau:"Sesungguhnya Allah SWT telah menurunkan Al-Quran dengan huruf-huruf yang lumrah digunakan oleh semua bangsa arab, kemudian berfirman:"katakanlah:"andai manusia dan para jin berembuk dan berkumpul guna untuk membuat seperti al-Quran niscaya mereka tidak akan mampu". Artinya wahai Muhammad kitab yang Aku turunkan padamu adalah huruf-huruf hijaiyah seperti alif lam dan mim, dan ini dari bahasa arab dan dengan huruf hijayah yang kalian gunakan, maka bikin dan buatlah hal yang sama dengannya jika kalian memang jujur".Di samping itu kalau kita perhatikan lebih detail lagi, ada bukti lain yang menguatkan pendapat ini, yaitu sekitar 24 surat dari 29 surat yang diawali dengan huruf-huruf semacam ini, selalu diikuti dengan ungkapan akan keagungan Al-Quran, hal ini menunjukkan hubungan dan relasi yang erat antara huruf-huruf tersebut dengan keagungan kitab agung ini. Sebagai sebuah contoh dalam surat Hud, Luqman, Naml, dan A'raf.
****
Adapun ayat kedua mengatakan ذلِكَ الْكِتابُ لا رَيْبَ فِيهِ hal ni mengisyaratkan bahwa Allah telah menjanjikan nabiNya untuk menurunkan kitab pedoman bagi para pencari hakikat, kitab yang tidak terdapat keraguan didalamnya bagi mereka yang mempunyai hati nurani, alat pengliatan dan pendengaran. Dan Allah sekarang telah menepati janjiNya, seraya berfirman : ذلِكَ الْكِتابُ . .
Adapun ungkapan    لا رَيْبَ فِيهِ bukanlah sekedar klaiman, akan tetapi sebuah penegasan akan hakikat Quran yang terpampang di hadapan semua orang. Dengan kata lain Quran sendiri dengan keagungan, keserasian, kedalaman arti, dan keindahan susunannya, merupakan bukti akan kebenaran.
Dan dengan berlalunya sang masa Quran tidak pernah merasa kehilangan keaktualannya, sebaliknya  hakikat-hakikat Quran semakin bertambah seiring dengan bertambahnya sang waktu dan perkembangan sain dan ilmu pengetahuannya.

Pemakaian kata  ذلِكَ dikarenakan keagungan yang tersimpan dalam Quran.

Hidayah
Hidayah ada dua:
  1. Takwini yang mencakup segala macam mahluk.
  2. Tasyr'I, ini dapat terlaksana berkat pengutusan para nabi dan kitab-kitab yang diturunkan pada mereka, dengannya manusia dapat mencapai ksempurnaannya.
Kenapa hidayah khusus bagi kaum mu'min saja, bukankah seruan Quran itu diperuntuk seluruh manusia tanpa terkecuali?
Manusia tiak akan adapat menerima petunjuk dan bimbingn kitab dan seruan para nabi, kecuali mereka telah sampai pada tingkat ketaqwaan (tingkat penyerahan terhadap Yang Maha Haq), dan menerima hal yang sesuai dengan akal dan naluri.
Dengan kata lain mereka yang tidak beriman itu ada dua kelompok:
  1. Mereka yang tidak keras kepala.
  2. Mereka yang keras kepala, panatik, dan congkak.
Dengan ungkapan ketiga selain kepiawayan / kekuasan subyek (Failiyatul Fail), potensi obyekpun (Qabiliyatul qabil)  juga merupakan syarat akan terjadinya sebuah petunjuk. Dalam hl ini kita dapat umpamakan sebuah lahan tandus dan keras yang tidak akan dapat menumbuhkan tumbuhan manapun kendati berkali hujan mengguyur permukaannya.

Ditulis Oleh : Unknown // Jumat, April 15, 2011
Kategori:

0 komentar:

 
Diberdayakan oleh Blogger.