KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih ke hadirat
Allah SWT. Karena dengan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun
makalah ini sehinga dapat hadir di hadapan pembaca sekalian.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhamad SAW. Beserta
keluarga dan para Sahabatnya sekalian, yang dengan penuh kesetiaan dan telah
mengorbankan jiwa raga maupun hartanya demi tegaknya syiar Islam yang pengaruh
dan manfaatnya masih dapat kita rasakan pada saat sekarang ini.
Makalah ini membahas tentang “Masalah-Masalah Pendidikan Islam di Era
Globalisasi”. Yang meliputi pengertian pendidikan Islam, pengertian globalisasi
serta masalah-masalah yang dihadapi pendidikan Islam di era globalisasi.Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi yang
membacanya, terutama bagi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Kepada para pembaca yang membahasa makalah ini kami sampaikan terima
kasih. Saran dan keritik dari para pembaca sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dan demi bertambahnya wawasan kami sebagai Mahasiswa.
Akhinya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua . Amin ya Rabbal aalamiin.
Jambi, 13 September 2011
PENDAHULUAN
Peran pendidikan sangant penting dalam kehidupan manusia bahkan tidak
dapat dipisahkan dari keseluruhan proses kehidupan manusia. Dengan kata lain,
kebutuhan manusia terhadap pendidikan bersifat mutlak dalam kehidupan pribadi,
keluarga dan masyarakat, bangsa dan negara.
Jika sistem pendidikanya
berfungsi secara optimal maka akan tercapai kemajuan yang dicita-citakanya
sebaliknya bila proses pendidikan yang dijalankan tidak berjalan secara baik
maka tidak dapat mencapai kemajun yang dicita-citakan.
Betapapun terdapat banyak
kritik yang dilancarkan oleh berbagai kalangan terhadap pendidikan, atau
tepatnya terhadap praktek pendidikan, namun hampir semua pihak sepakat bahwa
nasib suatu komunitas atau suatu bangsa di masa depan sangat bergantung pada
kontibusinya pendidikan. misalnya sangat yakin bahwa pendidikanlah yang dapat
memberikan kontribusi pada kebudayaan di hari esok. Pendapat yang sama juga
bisa kita baca dalam penjelasan Umum Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20
Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional (UU No. 20/2003), yang antara
lain menyatakan: “Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan
merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses
pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat”.
Namun didalam dunia pendidikan sendiri banyak
masalah-masalah pendidikan yang dihadapi di era globalisasi ini. Baik itu
masalah yang bersifat internal maupun eksternal.
Makalah ini berusaha mengidentifikasi dan memahami permasalahan-permasalahan
pendidikan Islam di era globalisasi. Perlu pula dikemukakan bahwa permasalah
pendidikan yang diuraikan dalam makalah ini terbatas pada permasalahan
pendidikan formal. Namun sebelum menguraikan permasalahan pendidikan islam di
era globalisasi, terlebih dahulu disajikan uraian singkat tentang fungsi
pendidikan. Uraian yang disebut terakhir ini dianggap penting, karena
permasalahan pendidikan pada hakekatnya terkait erat dengan realisasi fungsi
pendidikan.
Fungsi Pendidikan Pasal 3 UU No. 20/2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rumusan
pasal 3 UU No. 20/2003 ini terkandung empat fungsi yang harus diaktualisasikan
olen pendidikan, yaitu:
(1) fungsi mengembangkan kemampuan peserta didik,
(2) fungsi membentuk watak bangsa yang
bermartabat,
(3) fungsi mengembangkan peradaban bangsa yang
bermartabat, dan
(4) fungsi mencerdaskan kehidupan bangsa.
A. Pengertian Pendidikan Islam
dan Globalisasi
- Pengertian Pendidikan Islam
Secara
umum pendidikan adalah sebagai suatu proses pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental, baik menyangkut daya fikir (intelektual) maupun daya perasaan
(emosional). (Fahrur Razy Dalimunte,1999:11). Pendidikan merupakan aktivitas
yang diorientasikan kepada pengembangan individu manusia secara optimal.
Pendidikan Islam adalah suatu proses yang melatih perasaan murid-murid
dengan cara sedemikian rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan, keputusan dan
pendekatan mereka terhadap segala jenis pengetahuan mereka yang di
pengaruhi dengan nilai-nilai spiritual dan sangat sadar akan
nilai-nilai Islam (Syafarudin Siahaan,1999: 12).
Pendidikan Islam juga dapat diartikan suatu sistem kependidikan yang
mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah, sebagaimana
Islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia, baik duniawi
maupun ukhrawi.
Menurut Hasan Langulungan pengertian ilmu pendidikan Islam adalah suatu
proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peran memindahkan pengetahuan, dan
nilai-nilai islam yang dijelaskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia
dan memetik hasinya di akhirat. (Hasan Langulungan, 1980:94)
Sedangkan tujuan dari pendidikan Islam itu sendiri adalah terwujudnya
menusia sempurna. Atau manusia bertaqwa kepada Allah SWT. Juga tujuan dari
pendidikan Islam itu ialah menimbulkan pertumbuhan yang seimbang dari
kepribadian total manusia melalui latihan spiritual dan intelektual, rasional
diri. (Fahrur Razy Dalimunte,1999:12)
- Pengertian Globalisasi
Menurut bahasa, global ialah seluruhnya, menyeluruh. Sedangkan
globalisasi ialah pengglobalan secara keseluruhan aspek kehidupan, perwujudan secara
menyeluruh disegala aspek kehidupan. Kemudian pengertian secara luas
globalisasi adalah proses pertumbuhan negara-negara maju (Amerika, Eropa dan
Jepang) melakukan ekspansi besar-besaran. Kemudian berusaha mendominasi dunia
dengan kekuatan teknologi, ilmu pengetahuan, politik, budaya, militer dan
ekonomi.
Bila dipelajari lebih jauh, globalisasi membawa pengaruh terhadap
Negara-negara berkembang yang baru terlepas dari belenggu penjajahan, baik
positif maupun negatif. Pengaruh positif dari globalisasi yaitu membantu /
mendorong negara-negara baru berkembang untuk maju secara teknis, serta menjadi
lebih sejahtera secara material. Sedangkan pengaruh negatifnya adalah munculnya
teknokrasi yang sangat berkuasa, didukung oleh alat-alat teknik modern dan persenjataan
yang canggih. Mengapa alat-alat dan teknik yang modern serta persenjataan
menjadi pengaruh negatif. Karena seringkali bagi Negara yang berkuasa, mereka
menyalahgunakan teknologi tersebut, seperti halnya ilmu pengetahuan,
mesin-mesin, pesawat hyper modern yang digunakan/dijadikan mekanisme
operasionalistik yang menghancurkan.
Globalisasi mengandung arti
terintegrasinya kehidupan nasional ke dalam kehidupan global. Dalam bidang
ekonomi, misalnya, globalisasi ekonomi berarti terintegrasinya ekonomi nasional
ke dalam ekonomi dunia atau global. Bila dikaitkan dalam bidang pendidikan,
globalisasi pendidikan berarti terintegrasinya pendidikan nasional ke dalam
pendidikan dunia.
Jadi dapat kita pahami bahwasanya maksud dari pendidikan Islam di era
globalisasi ialah bagaimana
pendidikan Islam itu mampu menghadapi perubahan-perubahan di segala aspek
kehidupan yang penuh dengan tantangan yang harus dihadapi dengan pendidikan
yang lebih baik lagi.
B.
Masalah-Masalah Pendidikan Islam di Era Globalisasi
- Masalah Kualitas Pendidikan
Dewasa ini globalisasi sudah
mulai menjadi permasalahan aktual pendidikan. Permasalahan globalisasi dalam
bidang pendidikan terutama menyangkut output pendidikan. Seperti diketahui, di
era globalisasi dewasa ini telah terjadi pergeseran paradigma tentang
keunggulan suatu Negara, dari keunggulan komparatif (Comperative adventage)
kepada keunggulan kompetitif (competitive advantage). Keunggulam komparatif
bertumpu pada kekayaan sumber daya alam, sementara keunggulan kompetitif
bertumpu pada pemilikan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas artinya
dalam konteks pergeseran paradigma keunggulan tersebut, pendidikan nasional
akan menghadapi situasi kompetitif yang sangat tinggi, karena harus berhadapan
dengan kekuatan pendidikan global. Hal ini berkaitan erat dengan kenyataan
bahwa globalisasi justru melahirkan semangat cosmopolitantisme dimana anak-anak
bangsa boleh jadi akan memilih sekolah-sekolah di luar negeri sebagai tempat
pendidikan mereka, terutama jika kondisi sekolah-sekolah di dalam negeri secara
kompetitif under-quality (berkualitas rendah).
- Permasalahan Profesionalisme Guru
Salah satu komponen penting
dalam kegiatan pendidikan dan proses pembelajaran adalah pendidik atau guru.
Betapapun kemajuan taknologi telah menyediakan berbagai ragam alat bantu untuk
meningkatkan efektifitas proses pembelajaran, namun posisi guru tidak
sepenuhnya dapat tergantikan. Itu artinya guru merupakan variable penting bagi
keberhasilan pendidikan.
Menurut Suyanto, “guru memiliki peluang yang amat
besar untuk mengubah kondisi seorang anak dari gelap gulita aksara menjadi
seorang yang pintar dan lancar baca tulis yang kemudian akhirnya ia bisa
menjadi tokoh kebanggaan komunitas dan bangsanya”. Tetapi segera ditambahkan:
“guru yang demikian tentu bukan guru sembarang guru. Ia pasti memiliki
profesionalisme yang tinggi, sehingga bisa “di ditiru”
Itu artinya pekerjaan guru
tidak bisa dijadikan sekedar sebagai usaha sambilan, atau pekerjaan sebagai
moon-lighter (usaha objekan). Namun kenyataan dilapangan menunjukkan adanya
guru terlebih terlebih guru honorer, yang tidak berasal dari pendidikan guru,
dan mereka memasuki pekerjaan sebagai guru tanpa melalui system seleksi
profesi. Singkatnya di dunia pendidikan nasional ada banyak, untuk tidak
mengatakan sangat banyak, guru yang tidak profesioanal. Inilah salah satu
permasalahan internal yang harus menjadi “pekerjaan rumah” bagi pendidikan
nasional masa kini.
3. Masalah kebudayaan (alkulturasi)
Kebudayaan yaitu suatu hasil budi daya manusia baik bersifat material maupun
mental spiritual dari bangsa itu sendiri ataupun dari bangsa lain. Suatu
perkembangan kebudayaan dalam
abad moderen saat ini adalah tidak dapat terhindar dari pengaruh kebudayan
bangsa lain. Kondisi demikian menyebabkan timbulnya proses alkulturasi yaitu
pertukaran dan saling berbaurnya antara kebudayaan yang satu dengan yang
lainnya. Dari sinilah terdapat tantangan bagi pendidikan-pendidikan islam yaitu
dengan adanya alkulturasi tersebut maka akan mudah masuk pengaruh negatif bagi
kebudayaan, moral dan akhlak anak. Oleh karena itu hal ini merupakan tantangan
bagi pendidikan islam untuk memfilter budaya-budaya yang negatif yang
diakibatkan oleh pengaruh budaya-budaya barat. (Arifin, 1994:42)
- Permasalahan Strategi Pembelajara
Menurut Suyanto era globalisasi
dewasa ini mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap pola pembelajaran
yang mampu memberdayakan para peserta didik. Tuntutan global telah mengubah
paradigma pembelajaran dari paradigma pembelajaran tradisional ke paradigma
pembelajaran baru. Suyanto menggambarkan paradigma pembelajaran sebagai
berpusat pada guru, menggunakan media tunggal, berlangsung secara terisolasi,
interaksi guru-murid berupa pemberian informasi dan pengajaran berbasis factual
atau pengetahuan.
Dewasa ini terdapat tuntutan pergeseran paradigma
pembelajaran dari model tradisional ke arah model baru, namun kenyataannya
menunjukkan praktek pembelajaran lebih banyak menerapkan strategi pembelajaran
tradisional dari pembelajaran baru. Hal ini agaknya berkaitan erat dengan rendahnya
professionalisme guru.
5. Masalah Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Sebagimana telah kita sadari bersama bahwa dampak positif dari pada
kemajuan teknologi sampai kini, adalah bersifat fasilitatif (memudahkan).
Teknologi menawarkan berbagai kesantaian dan ketenangan yang semangkin beragam.
Dampak negatif dari teknologi moderen telah mulai menampakan diri di
depan mata kita, yang pada prinsipnya
melemahkan daya mental-spiritual / jiwa yang sedang tumbuh berkembang dalam
berbagai bentuk penampilannya. Pengaruh negatif dari teknologi elektronik
dan informatika dapat melemahkan fungsi-fungsi kejiwaan lainya seperti
kecerdasan pikiran, ingatan, kemauan dan perasaan (emosi) diperlemah kemampuan
aktualnya dengan alat-alat teknologi-elektronis dan informatika seperti
Komputer, foto copy dan sebagainya.(Arifin,1991,hal: 9 )
Alat-alat diatas dalam dunia pendidikan memang memiliki dua dampak yaitu
dampak positif dan juga dampak negatif. Misalnya pada pelajaran bahasa
asing anak didik tidak lagi harus mencari terjemah kata-kata asing dari kamus,
tapi sudah bisa lewat komputer penerjemah atau hanya mengcopy lewat internet.
Nah dari sinilah nampak jelas bahwa pengaruh teknologi dan informasi memiliki
dampak positif dan negatif
6.
Tantangan era globalisasi terhadap pendidikan agama Islam di
antaranya, krisis moral.
Melalui tayangan acara-acara di media
elektronik dan media massa
lainnya, yang menyuguhkan pergaulan bebas,
sex bebas, konsumsi alkohol dan narkotika, perselingkuhan, pornografi,
kekerasan, liar dan lain-lain. Hal ini akan berimbas pada perbuatan negatif
generasi muda seperti tawuran, pemerkosaan, hamil di luar nikah, penjambretan,
pencopetan, penodongan, pembunuhan oleh pelajar, malas belajar dan tidak punya
integritas dan krisis akhlaq lainnya.
7. Dampak negatif
dari era globalisasi adalah krisis kepribadian.
Dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan
di suatu negara yang menyuguhkan kemudahan, kenikmatan dan kemewahan akan
menggoda kepribadian seseorang. Nilai kejujuran, kesederhanaan, kesopanan,
kepedulian sosial akan terkikis . Untuk ini sangat mutlak diperlukan bekal pendidikan agama, agar kelak
dewasa akan tidak menjadi manusia yang berkepribadian rendah, melakuan
korupsi, kolusi dan nepotisme , melakukan kejahatan intelektual, merusak alam
untuk kepentingan pribadi, menyerang kelompok yang tidak sepaham, percaya
perdukunan, menjadi budak setan dan lain-lain. Faktor pendorong adanya
tantangan di atas dikarenakan longgarnya pegangan terhadap agama dengan
mengedepankan ilmu pengetahuan, kurang efektifnya pembinaan moral yang
dilakukan oleh kepala rumah tangga yaitu dengan keteladanan dan pembiasaan,
derasnya arus informasi budaya negatif global diantaranya, hedonisme,
sekulerisme, purnografi dan lain-lain, Selain adanya hambatan akibat dampak negatif era global juga terdapat tantangan pendidikan
agama Islam untuk membekali generasi muda mempunyai kesiapan dalam persaingan.
Kesiapan itu Deliar Noer memberikan ilustrasi
ciri-ciri manusia yang hidup di jaman global adalah masyarakat informasi yang
merupakan kelanjutan dari manusia modern dengan sifatnya yang rasional, berorientasi
ke depan, terbuka, menghargai waktu, kreatif, mandiri dan inovatif juga
mampu bersaing serta menguasai berbagai metode dalam memecahkan masalah .
Dengan demikian pendidikan agama Islam dituntut untuk mampu membekali peserta
didik moral, kepribadian, kualitas dan kedewasaan hidup guna menjalani
kehidupan bangsa yang multi cultural, yang sedang dilanda krisis ekonomi agar
dapat hidup damai dalam komunitas dunia di era globalisasi.
KESIMPULAN
Pendidikan merupakan aktivitas yang diorientasikan kepada pengembangan
individu manusia secara optimal. Berkaitan dengan uraian di atas, maka perlu
dikemukakan disini konsep dasar pendidikan Islam yang mengacu kepada pengertian
dan tujuan pendidikan Islam itu sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan Islam
itu sendiri adalah terwujudnya menusia sempurna.
Globalisasi mengandung arti
terintegrasinya kehidupan nasional ke dalam kehidupan global. Bila dikaitkan
dalam bidang pendidikan, globalisasi pendidikan berarti terintegrasinya pendidikan nasional ke dalam pendidikan
dunia. Jadi dapat kita pahami bahwasanya maksud dari pendidikan Islam di
era globalisasi ialah bagaimana pendidikan Islam itu mampu menghadapi
perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan yang penuh dengan tantangan yang
harus dihadapi dengan pendidikan yang lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
- Prof. H.M. Arifin, M.Ed, Kapita Selekta Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1991
- Drs. H.Fahrur Razy Dhalimunthe, MA, Kapita Selekta Pendidikan, IAIN Pres, medan, 1999`````
- Drs. Syafaruddin, M.Pd, Kapita Selekta Pendidikan, IAIN Pres, medan, 1999
- Prof. H.M. Arifin,M.Ed, Filsafat Pendidikan Islam, bumi aksara, Jakarta,1994
- Hasan Langulungan, Asas-asas pendidikan Islam, Pustaka Al-Husni, Jakarta, 1999
- http://www.scribd.com/doc/4643968/Dunia-Pendidikan-Di-Era-Global
- http://tuahmanurung.blogspot.com/2010/03/globalisasi-design-kurikulum-pendidikan.html
0 komentar:
Posting Komentar