Akhrinya ku kembali disini
Bediri seorang diri ditemani sepi
Cinta itu berlalu..
Bersama waktu yang tak mau menunggu
Sayang itu hilang…
Seorong masa yang kian menjelang
Akhirnya ku disini terdiam dalam tangis…
Hatiku sakit,
Jiwaku mati…
Akhirnya kudisini merenungi diri tiada henti
Cinta itu tak dapat kuraih..
Sayang itu tak bisa ku gapai..
Waktuku habis,
Perjalanan telah usai,
Pertunjukkan telah berakhir..
Tanpa SAYANG,
Tanpa CINTA,
Tanpa KAU…
Seandainya saat ini ada satu malaikat yang memberikan kesempatan kepada
saya untuk bertanya mengenai hidup, maka saya akan bertanya “siapakah
Tulang rusuk saya?”. Tapi itu semua hanya khayalan yang tidak akan
menjadi kenyataan. Jodoh memang sudah menajdi rahasia tuhan dan mungkin
seisi penduduk langit. Tapi salahkan jika aku menginginkan pengetahuna
tentang siapakah jodohku?. Lelah. Mungkin tiualh kata yang tepat untuk
penggambaran mengenai pencarian yang katanya cinta sejati. Mencari?.
Rasanya tidak tepat kata tersebut untuk digunakan. Sejatinya bukankah
kita ini sudah disiapkan pasangan dari sepenggal hati kita?..
Ketika saya masih SD, saya sama sekali tidak mengenal apa itu cinta dan
berbagai jenis perasaan yang nberkaitan dengannya. SMP, saya mulai
mengenal apa itu rasa yang membuat setiap hari kita menjadi indah dan
terkadang menjadi awan hitam pula bagi kita. SMA saya mulali meyakini
adanya cinta sejati hingga saya bertekad dan mulai mencoba untuk
mengejarnya. Higga akhirnya saya bisa mendapatkan DIA. DIA?. Ya, dia
yang saat itu saya yakini adalah bagian dari tulang rusuk saya. Tapi
ternyata semua itu terpatahkan. Tepatnya ketika semua rencana sudah
saya susun untuk menindak lanjuti hubungan tersebut. Ah, rasanya akan
sangat mengena jika saya terus mengenang masa itu..
Saat ini saya adalah seorang mahasiswa. Jodoh?. Saya tidak ingin
mengulangi apa yang terjadi pada saat saya belum menjadi mahasiswa.
Sekarang yang saya ingini adalah benar-benar mendapatkan seorang yang
memang dia adalah bagian ari tulang rusuk saya yang akan saya jaga dan
saya sayangi. Gayung pun bersambut. Singkat cerita dia muali mengisi
bagian dari tulang rusuk saya. Setidaknya itulah yang saya rasakan.
Tapi apa yng terjadi? Alam memberikan tanda bahwa dia bagian yang lain.
Setidaknya itulah yang terjadi hingga saya menuliskan ini. Mungkin
juga belum saatnya. Tapi terlepas dari itu semua, saya hanya bisa
berharap dialah tulang rusuk saya.
Entah sampai kapan ini kan terjadi seperti ini. Mungkin hingga aku
benar-benar mengerti akan arti sejati dari seubah cinta yang memang
memerlukan pengorbanan dan perjuangan memang. Pahitnya mencintai dan
terjalnya jalan yang saya lalui mungkin akan membuat saya mengerti akan
hakikat dari semua rahasia kehidupan ini. Semoga….
Senandung lagu cinta tercipta untukmu
Menggetarkan jiwa ini runtuhkan jantungku
Kecantikan sempurna yang tak terlukiskan
Bahagiakan diri ini saat bersamamu
Meskipun kusadari tak mungkin memelukmu
Waktu kau isyaratkan bahwa dirimu telah bersamanya
Tatap matamu tuk yang terakhir
Siksa bathinku yang mencintaimu
Kupasrahkan pada illahi rela kamu untuknya
Lekuk tubuh anggunmu bagaikan sang dewi
Di dalam sanubariku terukir wajahmu
Jurang yang dalam bisa ku pijak
Yang tak mungkin untuk di lalui
Biarlah lagu cinta ini
Terdengar dalam kalbu….
0 komentar:
Posting Komentar